Digitalbisnis.id – Saat ini makin banyak pebisnis Indonesia yang tidak hanya memasarkan produknya ke dalam dalam negeri saja tapi juga mancanegara atau ekspor. Karena melalui kegiatan ini jangkauan bisnis bisa makin diperluan. Selain itu, yang tidak kalah penting adalah nilai keuntungan yang didapat dapat naik berlipat-lipat.
10 Tips Meraih Pasar Ekspor
Bagi pelaku bisnis yang tertarik mengikuti perluasan jangkauan pasar pada tingkat dunia atau ekspor, tentu harus memperhatikan beberapa tips dan strategi khusus. Terutama sekali dengan hal-hal yang berhubungan dengan pemasaran, penentuan harga, peningkatan kualitas produk, komonikasi dengan pembeli luar negeri dan sebagainya.
Standar Kualitas Produk
Sebelum mengekspor suatu komoditas atau produk, harus lebih dulu memperhatikan kualitas dan mutunya. Sehingga dapat disesuaikan dengan standar yang berlaku di pasar internasional. Masalah ini merupakan hal yang seringkali dihadapi para pelaku bisnis di Indonesia. Karena itu, alangkah baiknya jika dipastikan produk tersebut berkualitas baik.
Memahami Lingkup Pasar Dunia
Pebisnis yang ingin menjual dagangan keluar negeri dituntut untuk memahami sistem bisnis global. Misalnya kondisi ekonomi, politik, hukum hingga budaya negara yang akan dijadikan dan dipilih sebagai pangsa pasar.
Setelah menentukan negara dan target pemasaran, buat perhitungan secara cermat atas risiko yang kemungkinan dapat terjadi. Terutama sekali yang berkaitan dengan nilai investasi serta profit yang ingin diraih.
Bukan itu saja, pelaku usaha juga perlu membuat keputusan terkait dengan sistem penjualan atau eskpor yang akan dijalankan. Pada umumnya, seorang pelaku bisnis yang baru memulai menjual produk keluar negeri lebih memilih sistem ekspor tidak langsung. Selain itu, bisa pula menggunakan lisensi, patungan. Jika sudah pengalaman, dapat memilih penjualan langsung.
Membuat Website
Tips menembus pasar berikutnya berhubungan dengan masalah pemasaran. Di masa sekarang pembuatan website merupakan media terbaik untuk memasarkan produk keluar negeri. Biaya untuk membuat website ini memang tergolong mahal. Apalagi jika dilengkapi dengan Search Engine Optimizer atau layanan SEO.
Tujuan penggunaan metode ini adalah untuk menjadikan website tersebut agar dapat masuk peringkat atas di mesin pencari. Sehingga pembeli atau importir negara lain bisa menemukan produk yang ditawarkan pada mereka.
Ketika membuat website, tampilkan semua produk melalui tampilan dan penataan yang bagus agar mudah ditemukan oleh browser. Caranya antara lain dengan membuat variasi 3D, flash atau teknik-teknik lainnya yang dapat diaplikasikan.
Perlu diketahui, jangan terlalu menonjolkan visi atau misi usaha dalam website karena hal ini bukan merupakan yang dicari oleh pihak importir. Utamakan tampilan foto berkualitas bagus dan keterangan lengkap tentang produk yang ditawarkan. Contohnya jika ingin mengekspor produk mebel, pembuatan website dapat dibagi-bagi menjadi mebel untuk ruang tamu, ruang makan dan sebagainya.
Komunikasi dan Negosiasi
Pebisnis yang ingin mengekspor dagangannya perlu mempelajari teknik komunikasi beserta metode negosiasi dengan pihak pengimpor. Misalnya cara membalan email, menjawab aneka petanyaan terkait dengan urusan produk dan sebagainya. Selain itu juga harus tahu cara untuk mengakomodasi ketika ada buyer yang ingin datang dan melihat produk secara langsung.
Setiap kegiatan usaha yang orientasinya adalah pasar ekspor, tidak hanya kualitas produk saja yang menjadi perhatian utama. Faktor keberhasilan usaha ini juga ditentukan oleh keahlian pengusaha dalam mencari kepercayaan dari importir.
Untuk itu, pebisnis atau orang yang memiliki tugas sebagai tenaga pemasaran produk-produk ekspor harus dapat tampil sebagai orang yang bersifat adaptatif. Artinya adalah gampang dan mudah menyesuaikan diri atas berbagai karakter para pembeli yang berasal dari negara yang berbeda.
Selain itu, jangan lupa untuk selalu sabar karena dalam hal ini metode tersebut merupakan alat utama untuk mendapatkan penilaian baik dari pembeli. Selain itu juga harus mampu menjadi ujung tombak penyelesaian jika ada keluhan atau komplain atas produk yang ditawarkan pada mereka.
Menentukan Harga Jual
Sedangkan urusan harga, dapat ditentukan menurut peraturan yang berlaku di masing-masing negara yang dijadikan tujuan ekspor. Perlu diketahui, setiap negara itu masyarakatnya punya daya beli yang tidak sama. Jadi harus disesuaikan dengan kondisi tersebut.
Untuk menentukan harga atas produk yang diekspor, ada beberapa teknik yang dapat dipilih. Pertama yaitu teknik yang dinamakan Ex Factory atau Ex work price. Dalam teknik ini, harga ditetapkan menurut harga pabrik atau gudang. Metode perhitungannya lebih mudah dilakukan karena tidak mencakup beberapa komponen yang lain.
Sedangkan teknik kedua disebut FOB atau Free on Board price. Artinya harga sebuah produk ditentukan berdasarkan cakupan barang itu sendiri hingga dikirim ke pelabuhan atau bandara udara dalam keadaan penuh atau full container load (FCL) atau Less Container Load (LCL).
Menyelaraskan Persyarakat dan Persetujuan
Sebelum transaksi jual beli produk ekspor dijalani, kuasai pula teknik yang berkaitan dengan masalah persyaratan dan persetujuan. Ssetelah ada deal transaksi dan negosiasi dengan buyer atau pembeli, urusan persyaratan dan persetujuan atau terms and condition harus diterangkan sejak dini.
Tujuannya, agar tidak ada kesimpangsiuran serta kebingungan antara pebisnis sebagai pihak pengekspor barang dan pembeli sebagai importir. Misalnya jika ada persyaratan yang kurang dan tidak disetujui pihak buyer, harus segera dibicarakan dan dicarikan jalan terbaiknya.
Ketika semua persyaratan dan persetujuan sudah dipahami dan disetujui bersama, jangan lupa mencantumkannya pada dokumen kontrak kerja. Setelah itu, surat kontrak kerja ini dibubuhi dengan materai dan tanda tangan kedua belah pihak.
Konsistensi Stok Produk
Agar permintaan dari luar negeri bisa selalu terpenuhi, pelaku usaha ekspor harus mempunyai stok barang yang mencukupi. Konsistensi atas ketersediaan produk ini untuk berjaga-jaga jika ada importir luar negeri yang ingin membeli atau memesan dan bisa dikirim secepatnya.
Jika dirasa perlu dan banyak pesanan yang masuk, kapasitas produksi dapat ditingkatkan tapi dengan catatan tidak boleh mengesampingkan kualitasnya. Selain itu, harus dipertimbangkan pula masalah proposi dan prioritas pangsa ekspor guna menentukan jumlah penjualan, jumlah negara yang dijadikan pasar dan total produk yang diminta buyer.
Menguasai Peraturan Kegiatan Ekspor Impor
Salah satu jenis masalah yang sering dihadapi pelaku bisnis yang ingin menjual produknya ke pasar luar negeri adalah aturan yang terkait dengan kegiatan ekspor impor. Biasanya mereka kurang memahami peraturan tersebut, baik dari negara asal maupun negara yang dipilih jadi tujuan ekspor.
Padahal hal ini adalah urusan yang sangat penting, karena ada beberapa macam produk asal Indonesia yang tidak dapat atau dilarang dipasarkan di negara-negara tertentu. Jadi jika sudah mempelajari aturannya, pelaku usaha tidak akan melakukan kesalahan dalam memilih pangsa pasar dari mancanegara.
Prosedur Khusus Teknik Ekspor
Selain masalah peraturan, teknik kegiatan ekspor juga harus dipelajari. Misalnya urusan yang berkaitan dengan adminitrasi serta dokumen yang diperlukan dalam kegiatan ekspor. Selama ini banyak terjadi kasus dimana produk yang telah siap dikirim keluar negeri harus tertahan di pelabuhan atau bandara udara karena tidak kelengkapan dokumentasinya masih kurang.
Menjalin Hubungan Kerja Sama dengan Pengekspor Lainnya
Tips terakhir, lakukan kerja sama dengan pebisnis dan pengekspor lainnya. Melalui kerja sama tersebut persaingan tidak sehat antara pengekspor dapat dihindari. Misalnya saat menentukan harga dapat dibuat seragam sehingga tidak akan mudah dipermainkan oleh importir dan buyer yang nakal.