• Tentang Kami
  • Kebijakan Privasi
  • Disclaimer
  • Hubungi Kami
Friday, June 6, 2025
  • Login
digitalbisnis.id
  • Bisnis
    • Digital Marketing
    • Start Up
  • Gadget & App
    • Gadget
      • App
      • Mobile
      • Komputer
    • Software
  • Teknologi
    • Artificial Intelligence
    • Big Data
    • Blockchain
    • Cloud
    • Transformasi Digital
    • Internet of Things
  • Start Up
  • Event
No Result
View All Result
  • Bisnis
    • Digital Marketing
    • Start Up
  • Gadget & App
    • Gadget
      • App
      • Mobile
      • Komputer
    • Software
  • Teknologi
    • Artificial Intelligence
    • Big Data
    • Blockchain
    • Cloud
    • Transformasi Digital
    • Internet of Things
  • Start Up
  • Event
No Result
View All Result
digitalbisnis.id
No Result
View All Result
Home Bisnis

5 Strategi Baru Uni Eropa Siap Dongkrak Ekosistem Startup

digitalbisnis by digitalbisnis
June 3, 2025
in Bisnis, Start Up
5 Strategi Baru Uni Eropa Siap Dongkrak Ekosistem Startup
467
SHARES
1.5k
VIEWS
Share on FacebookShare on Twitter

Komisi Eropa resmi meluncurkan strategi ambisius untuk memperkuat posisi Uni Eropa sebagai rumah yang ramah bagi pertumbuhan startup dan scaleup. Inisiatif bertajuk EU Startup and Scaleup Strategy ini dirancang untuk menyederhanakan regulasi, memperluas akses pendanaan, serta mendorong inovasi agar bisa bersaing lebih kuat dengan ekosistem teknologi di AS dan Asia.

Strategi ini mencakup lima langkah utama yang diyakini dapat mengatasi tantangan yang selama ini menghambat pertumbuhan startup di kawasan, di antaranya:

Table of Contents

Toggle
  • 1. Menyederhanakan Regulasi
  • 2. Menutup Kesenjangan Pendanaan
  • 3. Mendorong Inovasi dari Laboratorium ke Pasar
  • 4. Menarik dan Mempertahankan Talenta Global
  • 5. Membuka Akses ke Infrastruktur Penting

1. Menyederhanakan Regulasi

Salah satu keluhan utama pelaku startup di Eropa adalah birokrasi yang kompleks dan tidak seragam antar negara anggota. Untuk menjawab itu, Uni Eropa akan memperkenalkan kerangka hukum baru bernama “28th regime”, yaitu sistem hukum terpadu yang memungkinkan perusahaan beroperasi di seluruh negara anggota dengan aturan yang lebih sederhana dan seragam. Mulai dari perpajakan, ketenagakerjaan, hingga insolvensi.

Selain itu, European Business Wallet atau identitas digital untuk perusahaan, dijadwalkan meluncur pada kuartal keempat 2025. Identitas ini akan mempercepat proses administrasi dengan otentikasi data otomatis, dan memangkas proses yang sebelumnya memakan waktu berminggu-minggu.

Di tahun 2026, Uni Eropa juga akan menghadirkan European Innovation Act yang memperluas penggunaan regulatory sandbox. Ini menjadi ruang aman bagi startup untuk menguji inovasi tanpa terbentur aturan lama yang tidak relevan.

2. Menutup Kesenjangan Pendanaan

Data menunjukkan bahwa pada 2024, startup di AS mengumpulkan dana sebesar $178 miliar, jauh di atas angka $51 miliar yang diraih startup Eropa. Untuk memperkecil kesenjangan ini, Uni Eropa menyiapkan tiga langkah:

  • Savings and Investments Union untuk mengalirkan lebih banyak tabungan masyarakat dan modal swasta ke bisnis Eropa melalui penyederhanaan biaya transaksi lintas negara dan regulasi kebangkrutan.
  • Perluasan peran European Innovation Council agar lebih banyak startup bisa mengakses pendanaan dan pendampingan.
  • Innovation Investment Pact, sebuah inisiatif sukarela yang bertujuan menarik investor institusi besar untuk mendukung dana ventura dan scaleup Eropa.

Rencana ini turut dibarengi dengan diskusi pembentukan dana publik-swasta senilai €10 miliar untuk mendukung pelaksanaan strategi.

3. Mendorong Inovasi dari Laboratorium ke Pasar

Uni Eropa ingin mempercepat konversi hasil riset menjadi bisnis nyata. Program Lab to Unicorn akan menjembatani kolaborasi antara kampus dan startup, termasuk panduan lisensi kekayaan intelektual, pembagian pendapatan, hingga komersialisasi hasil riset.

4. Menarik dan Mempertahankan Talenta Global

Akses terhadap talenta berkualitas masih menjadi tantangan. Program Blue Carpet akan mempermudah perekrutan tenaga kerja internasional, mendorong pendidikan kewirausahaan, serta memperkuat opsi kepemilikan saham bagi karyawan. Selain itu, Blue Card Directive akan mendorong negara anggota untuk mempercepat proses visa bagi pendiri non-Uni Eropa.

5. Membuka Akses ke Infrastruktur Penting

Startup sering kali kesulitan mengakses fasilitas penelitian canggih yang biasanya hanya tersedia bagi perusahaan besar. Untuk itu, Charter of Access akan disusun agar akses terhadap infrastruktur teknologi tinggi menjadi lebih terbuka dan seragam bagi startup, mempercepat pengembangan produk menuju pasar.

Komisioner Eropa untuk Startup, Riset, dan Inovasi, Ekaterina Zaharieva, menegaskan bahwa strategi ini akan menjadi kunci untuk membebaskan potensi inovatif Eropa.

“Strategi ini akan membantu mengubah kekayaan ide, riset, dan ambisi Eropa menjadi perusahaan yang berkembang, lapangan kerja berkualitas, dan dampak nyata di masyarakat,” ujarnya.

Meskipun roadmap sudah disusun dengan matang, efektivitasnya tetap akan bergantung pada implementasi konkret dalam waktu dekat. Terlebih lagi di tengah persaingan global yang makin agresif.

Previous Post

Promosi Penjualan: Cara Efektif Menarik Pelanggan

digitalbisnis

digitalbisnis

Discussion about this post

digitalbisnis.id

© 2023 digitalbisnis.id - Create with coffee.

  • Bisnis
  • Gadget & App
  • Teknologi
  • Start Up
  • Event

Follow Us

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password?

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In
No Result
View All Result
  • Bisnis
    • Digital Marketing
    • Start Up
  • Gadget & App
    • Gadget
      • App
      • Mobile
      • Komputer
    • Software
  • Teknologi
    • Artificial Intelligence
    • Big Data
    • Blockchain
    • Cloud
    • Transformasi Digital
    • Internet of Things
  • Start Up
  • Event

© 2023 digitalbisnis.id - Create with coffee.