Digitalbisnis.id – Tidak ada yang ingin menolak tentunya jika produk yang dihasilkan bisa tembus sampai pasar internasional. Bayangan keuntungan yang tinggi dan terkenalya produk buatan sendiri sudah jelas di depan mata. Tidak menutup kemungkinan juga, Kamu bisa bepergian ke luar negeri karena Kamu diundang sebagai penghasil produk ternama dari negara Kamu. Setiap produsen produk maupun yang merangkap sebagai eksportir tentunya ingin bisa memasarkan produknya sampai ke luar negeri, melihat perkembagan produknya sampai terkenal di kancah internasional, dan juga keuntungan yang berlipat jika dibandingkan hanya menjualnya secara lokal saja.
Akan tetapi, tahukah Kamu bahwa ada risiko yang menunggu saat Kamu mulai memasuki pasar internasional? Setiap jenis bisnis dan lokasi bisnis itu sendiri memiliki risikonya masing-masing. Untuk mempersiapkan Kamu menghadapi berbagai risiko yang mungkin menghadang, sebaiknya Kamu mengetahui apa saja risiko yang akan Kamu hadapi ketika mulai memasuki pasar internasional untuk semua produk yang Kamu hasilkan dan jual. Berikut uraian mengenai risiko yang mungkin akan Kamu hadapi saat bersentuhan dengan pasar internasional.
Kualitas SDM yang Kurang
Sebuah produk tidak akan menjadi produk jika tidak melalui tahap produksi. Dalam setiap tahap produksi, ada keterlibatan dari banyak pihak terutama sumber daya manusianya. Bukan dari banyaknya sumber daya manusia yang terlibat untuk bisa menghasilkan produk yang berkualitas, tetapi dari kualitas sumber daya manusia itu sendiri. Apakah sudah bisa menghasilka produk yang berkualitas? Jika kualitas sumber daya manusiany kurang atau cenderung rendah, maka akan berdampak pada produknya, kualitasnya menjadi kalah saing dengan negara eksportir lain. Itulah alasannya, produk yang ditawarkan menjadi kurang diminati di pasar internasional.
Risiko dalam Pembayaran di Pasar Internasional
Salah satu risiko yang harus Kamu hadapi ketika memasuki pasar internasional adalah masalah pembayaran. Masalah ini memang sangat krusial mengingat pembayaran merupakan hal yang sangat penting. Kamu tentunya menginginkan proses pembayaran yang berjalan dengan lancar, bukan? Oleh karena itu, hindari sistem pembayaran tunai di pasar internasional. Pembayaran tunai memiliki risiko yang cukup tinggi. Pembayaran tunai juga sulit untuk dilakukan mengingat perbedaan negara antara Kamu dengan pengimpor. Oleh karena itu, sebaiknya gunakan kliring internasional atau menggunakan LC untuk mengatasi masalah pembayaran.
Masalah Perbedaan Mata Uang dan Nilainya
Tentu sudah Kamu ketahui dengan baik bahwa mata uang setiap negara itu berbeda. Risiko masalah perbedaan mata uang ini harus Kamu persiapkan sejak awal. Nilai mata uang rupiah dengan nilai mata uang dari negara tujuan ekspor tentu memiliki perbedaan dan selisih yang jauh berbeda. Bisa saja Kamu meminta untuk dibayar menggunakan mata uang negara Kamu.
Akan tetapi, jika ternyata nilai mata uang rupiah lebh tinggi dari nilai mata uang negara tujuan ekspor, maka pihak importir tentunya harus membayar jauh lebih tinggi lagi. Hal tersebut tentunya juga tidak ingin dialami oleh sang importir. Oleh karena itu, untuk menghindari risiko ini sebaiknya Kamu dan pihak importir membuat kesepakatan untuk menggunakan mata uang yang sifatnya lebih internasional dan bisa diterima oleh kedua belah pihak.
Munculnya Kebijakan Harga Impor Suatu Negara
Hal ini juga menjadi salah satu risiko yang harus dihadapi oleh Kamu, eksportir. Setiap negara memiliki kebijakan tersendiri untuk melindungi produk-produk lokalnya dari masuknya berbagai barang impor. Setiap negara tentunya ingin agar produk lokal mereka tetap menjadi primadona di mata masyarakatnya dan tidak kalah dari produk impor. Oleh karena itu, umumnya akan muncul kebijakan harga barang impor yang membuat harga jualnya jauh lebih mahal dibanding dengan harga produk lokal di negaranya. Hal ini tentunya akan membuat masyarakat di negara tersebut menjadi kurang tertarik untuk membeli produk yang diimpor ke negara mereka karena harga yang relatif tinggi.
Hal ini menjadi tantangan tersendiri bagi negara lain yang hendak mengekspor barangnya ke negara tersebut. Kamu harus bisa menghadapi risiko ini dengan berbagai ide cemerlang yang tetap akan membuat Kamu bisa mengekspor barang ke negara tersebut dengan mengurangi faktor risiko ini dan bahkan bisa menghindarinya.
Kebijakan Ekspor Impor dari Organisasi Ekonomi Wilayah Negara-negara Tertentu
Beberapa wilayah negara umum tergabung dalam sebuah organisasi ekonomi. Tugas dari organisasi ekonomi sendiri salah satunya adalah melindungi masalah perkembangan produk dan penjualan produk dalam negeri beberapa negara yang tergabung. Umumnya, mereka akan membuat kebijakan ekonomi khusus untuk melindungi perekonomian negara-negara yang bernaung di bawahnya. Salah satunya dari masuknya barang-barang impor. Kebijakannya bisa bermacam-macam, salah satunya dengan meninggikan harga-harga barang impor sehingga tidak akan membuat barang buatan negeri sendiri menjadi turun penjualannya.
Untuk para eksportir dari negara lain, hal ini tentunya cukup membuat sulit terutama jika ingin mengekspor barang ke negara dengan organisasi ekonomi yang memiliki kebijakan seperti itu. Harus ada strategi khusus dan jika memang ternyata tetap tidak bisa menembus pasar negara tujuan tersebut dengan kemungkinan harga jual barang tidak terlalu tinggi di sana, sebaiknya mencari negara tujuan ekspor lain.
Risiko Ketika Terjadi Perang
Tidak ada tentunya yang menginginkan terjadinya perang. Akan tetapi, segala kemungkinan terburuk bisa saja terjadi. Salah satu risiko yang harus dihadapi oleh eksportir mengenai pasar internasional adalah kemungkinan terjadinya perang. Walau mungkin negara pengekspor barang tidak terlibat dalam perang sama sekali, tetapi untuk bisa melakukan penjualan ke negara yang sedang dilkamu perang atau konflik kemungkinannya sangat kecil. Selain masalah keamanan, lebih baik Kamu menghindari mengirim barang ke negara-negara yang memang sedang dalam kondisi yang tidak baik. Kamu bisa mengalihkannya atau mencari negara tujuan ekspor lain yang lebih potensial.
Terjadinya Kegagalan dalam Pengiriman
Kegagalan dalam pengiriman barang bisa saja terjadi. Kegagalan tersebut bisa terjadi karena masalah pengepakan barang yang kurang baik, kondisi cuaca pada saat pengiriman, dan masalah kualitas barang yang ternyata tidak sesuai dengan pesanan importir. Kamu harus bersiap dengan segala kemungkinan kegagalan pengiriman barang ke luar negeri. Semua persiapan untuk menghadapi salah satu risiko memasuki pasar internasional harus direncanakan sematang mungin. Berapa kerugian yang mungkin akan Kamu tanggung jika memang suatu hari terjadi kegagalan dalam pengiriman barang.
Risiko dalam sebuah bisnis atau usaha memang tidak bisa dihindari. Kamu hanya perlu untuk mengetahui dan mempelajari dari awal apa saja risiko yang mungkin akan Kamu hadapi jika terjun dalam sebuah bisnis khususnya bisnis ekspor yang mengharuskan Kamu memasuki pasar internasional. Semua risiko yang diuraikan di atas mungkin baru sebagian kecil dari berbagai risiko lainnya yang ada. Akan tetapi, semua risiko tersebut sebaiknya tidak menjadikan halangan bagi Kamu yang memang sudah berniat dan merencanakan untuk berkecimpung dalam bisnis ekspor.
Jadikan pelajaran dan teruslah maju dengan rencana dan tindakan yang matang. Selamat berbisnis!