Dalam ajang Gartner IT Symposium/Xpo, Gartner memetakan tujuh tren teknologi yang akan mendominasi lanskap global pada 2025. Artikel ini mengupas peluang besar bagi startup Asia untuk memanfaatkan tren tersebut dan menciptakan inovasi.
1. AI Generatif Semakin Canggih
AI generatif menjadi pendorong revolusi konten digital. Dengan kemampuan menciptakan teks, gambar, hingga video yang relevan, teknologi ini menghadirkan peluang besar bagi startup kreatif. Contohnya, Copy.ai dan Writesonic telah membantu bisnis meningkatkan efisiensi pemasaran melalui pembuatan konten otomatis. Di Asia, startup edtech mulai memanfaatkan AI generatif untuk menciptakan materi belajar yang dipersonalisasi.
2. Ekspansi Jaringan 5G Mendorong IoT
Jaringan 5G menghadirkan kecepatan tinggi dan latensi rendah, membuka peluang bagi ekosistem IoT dan smart city. Di Indonesia, Telkomsel dan XL Axiata tengah memperluas ekosistem 5G yang dapat dimanfaatkan oleh startup di bidang logistik, transportasi, dan kesehatan digital. Startup seperti Gojek bahkan mulai mengeksplorasi teknologi 5G untuk layanan pengiriman instan.
3. Komputasi Edge Mengakselerasi Layanan Real-Time
Komputasi edge memungkinkan pemrosesan data lebih dekat dengan pengguna, mengurangi latensi. Startup seperti EdgeNext di Singapura memanfaatkan teknologi ini untuk meningkatkan performa layanan streaming dan e-commerce. Di sektor manufaktur, edge computing membantu memantau proses produksi secara real-time.
4. Keamanan Siber Berbasis AI Semakin Diperlukan
Dengan meningkatnya ancaman siber, keamanan berbasis AI menjadi kebutuhan utama. Di Asia, Horangi Cyber Security dari Singapura memanfaatkan AI untuk deteksi dan respons ancaman secara real-time. Selain itu, sektor perbankan dan fintech mulai mengadopsi teknologi ini untuk mencegah penipuan.
5. Blockchain Memperluas Fungsi di Luar Kripto
Blockchain kini diadopsi secara luas di sektor logistik, kesehatan, dan supply chain. Startup seperti VeChain dari China menggunakan blockchain untuk memastikan transparansi rantai pasok. Di Indonesia, blockchain mulai diterapkan untuk pelacakan sertifikasi produk halal.
6. Teknologi Ramah Lingkungan Mendapat Perhatian
Startup di Asia mulai berinovasi dalam teknologi berkelanjutan. Greenko dari India fokus pada energi terbarukan, sementara startup agritech menggunakan IoT dan AI untuk meningkatkan hasil panen secara efisien. Inisiatif teknologi hijau ini semakin mendapat dukungan dari investor yang peduli terhadap ESG (Environmental, Social, and Governance).
7. Analitik Data untuk Personalisasi Pelanggan
Penggunaan analitik data yang canggih memungkinkan layanan yang lebih personal. E-commerce raksasa seperti Tokopedia menggunakan AI untuk memberikan rekomendasi produk yang relevan. Di sektor kesehatan, startup healthtech memanfaatkan data pasien untuk memberikan layanan konsultasi yang lebih spesifik.
Tren teknologi strategis ini membuka ruang inovasi yang luas bagi startup di Indonesia. Dengan memahami kebutuhan pasar lokal dan mengintegrasikan teknologi terkini, startup dapat menciptakan solusi yang relevan sekaligus memperkuat posisinya di panggung global.
Ingin terus mengikuti tren teknologi? Dapatkan artikel terbaru di DigitalBisnis.id!
Discussion about this post