Perkembangan artificial intelligence(AI) begitu cepat dan selalu ada halbaru setiap hari. Kali ini diramaikan oleh inovasi terbaru dari maestro teknologi asal Inggris, Mel Morris. Pengusaha sukses yang pernah menjadi bagian dari kejayaan Candy Crush ini kini mengalihkan fokusnya ke bidang riset berbasis AI dengan meluncurkan Corpora.ai, sebuah mesin pencarian riset yang menawarkan pendekatan baru dalam menghasilkan laporan mendalam dari berbagai sumber akademik dan profesional.
Apa Itu Corpora.ai?
Corpora.ai dirancang untuk mengubah cara kita melakukan riset. Tidak seperti mesin pencari tradisional yang hanya menampilkan daftar tautan, Corpora langsung menyusun laporan komprehensif berdasarkan satu perintah pengguna. Dengan teknologi ini, informasi yang dibutuhkan bisa langsung tersedia dalam bentuk analisis yang rapi dan menyeluruh.
Keunggulan utama Corpora terletak pada kecepatan dan akurasi. Menurut perusahaan, sistemnya mampu memproses hingga 2 juta dokumen per detik. Ini memungkinkan pengguna untuk mendapatkan ringkasan dari berbagai sumber akademik, berita, dokumen hukum, hingga data lainnya dalam waktu singkat.
Saat pengguna memberikan perintah riset, Corpora secara otomatis menelusuri berbagai sumber kredibel di internet, lalu menyusun informasi tersebut menjadi laporan yang dapat langsung digunakan. Tak hanya itu, setiap laporan yang dihasilkan juga mencantumkan tautan ke sumber asli, memastikan transparansi dan keandalan informasi.
Menurut Morris, Corpora bukan sekadar mesin pencari biasa.
“Kami adalah mesin riset — bukan sekadar mesin pencari,” ujarnya. “Kedalaman dan cakupan informasi yang kami hasilkan jauh lebih luas.”
Perjalanan Mel Morris: Dari Candy Crush hingga Corpora.ai
Mel Morris bukanlah nama baru di dunia teknologi. Pengusaha yang meninggalkan bangku sekolah di usia 16 tahun ini telah membangun sejumlah bisnis sukses yang membawanya ke jajaran orang terkaya di Inggris.
Salah satu pencapaiannya yang paling terkenal adalah saat ia menjadi komisaris di King, perusahaan di balik kesuksesan game mobile legendaris Candy Crush. Ketika King melantai di bursa saham pada tahun 2014, kekayaan Morris pun meroket, menjadikannya salah satu orang terkaya di Inggris.
Sebelumnya, ia juga meraup keuntungan besar dari situs kencan uDate, yang ia jual seharga sekitar $150 juta. Namun, tidak semua investasinya berjalan mulus. Keterlibatannya dalam mengelola klub sepak bola Derby County sempat membuatnya mengalami kerugian finansial yang signifikan.
Meski begitu, Morris tetap menjadi salah satu pengusaha paling sukses di industri teknologi Inggris. Pada Agustus 2024, ia bahkan masuk dalam 10 besar daftar orang terkaya di industri game versi Sunday Times. Kini, ia mengalihkan fokusnya ke AI dengan mengalokasikan sebagian besar dananya untuk mengembangkan Corpora.ai.
Corpora.ai vs OpenAI: Apakah Akan Menjadi Pesaing Baru?
Dalam pengumuman peluncurannya, Morris mengungkapkan bahwa ia telah menginvestasikan $15 juta dari uang pribadinya untuk membangun Corpora.ai.
Menariknya, Corpora tidak bertujuan untuk menyaingi perusahaan-perusahaan AI raksasa seperti OpenAI, Google, atau DeepSeek. Sebaliknya, Corpora ingin menjadi pelengkap bagi model-model AI yang sudah ada di pasaran.
“Kami tidak bersaing dengan OpenAI, Google, atau DeepSeek,” kata Morris. “Justru sebaliknya, kami bisa berkolaborasi dengan semua vendor AI ini. Seiring dengan meningkatnya kualitas model mereka, output kami juga semakin baik. Ini adalah hubungan yang benar-benar simbiosis.”
Corpora mengklaim bahwa mesin risetnya dapat menghasilkan riset yang lebih cepat, lebih murah, dan lebih akurat dibandingkan model reasoning terbaru di pasaran.
Model Berlangganan & Fitur Baru Corpora.ai
Saat ini, Corpora.ai tersedia melalui model berbasis langganan, di mana pengguna bisa memilih paket bulanan sesuai dengan kebutuhan mereka. Untuk menarik lebih banyak pelanggan, Corpora juga memperkenalkan sejumlah fitur baru yang inovatif, antara lain:
✅ Eksekusi instan untuk kueri baru pada teks yang disorot – Memungkinkan pengguna untuk langsung menjalankan pencarian tambahan hanya dengan menyorot teks tertentu.
✅ Sistem hashtag untuk mengkategorikan laporan – Mempermudah pencarian dan penyortiran hasil riset.
✅ Dukungan lebih dari 20 bahasa – Meningkatkan aksesibilitas bagi pengguna di berbagai negara.
✅ Akses ke studi yang kurang dikenal, perspektif alternatif, dan koneksi tersembunyi – Memastikan pengguna mendapatkan wawasan lebih luas daripada hanya dari sumber mainstream.
✅ Prioritas pada sumber asli – Menghindari konten yang bersifat duplikasi atau derivatif, sehingga laporan yang dihasilkan lebih orisinal dan kredibel.
Masa Depan Riset AI: Apakah Corpora Bisa Mengungguli OpenAI?
Morris percaya bahwa teknologi riset berbasis AI saat ini masih berada di tahap awal. Menurutnya, kebanyakan model AI saat ini hanya menggores permukaan dari informasi yang tersedia di internet.
“Teknologi-teknologi ini hanya menggores permukaan,” kata Morris. “Kami memungkinkan Anda melihat apa yang ada di bawahnya.”
Dengan pendekatan yang lebih mendalam dan berbasis sumber akademik, Corpora.ai berambisi menjadi standar baru dalam riset berbasis AI.
Bagi para peneliti, jurnalis, dan profesional yang bergantung pada informasi akurat dan mendalam, Corpora.ai bisa menjadi alat yang sangat berharga dalam menghemat waktu dan meningkatkan kualitas riset mereka.
Apakah Corpora.ai akan menjadi revolusi baru dalam dunia riset AI? Hanya waktu yang bisa menjawab. Namun, dengan kecepatan, akurasi, dan fitur canggih yang ditawarkannya, mesin riset AI ini berpotensi mengubah cara kita mencari dan menganalisis informasi di masa depan.
Discussion about this post