Media sosial kembali diramaikan oleh sebuah informasi yang menyebutkan bahwa capres terpilih, Prabowo Subianto, akan mengganti seluruh program bantuan sosial (bansos) yang sudah ada dengan kebijakan baru. Klaim ini beredar luas dan menimbulkan kekhawatiran di masyarakat, khususnya di kalangan penerima bansos. Tim Cek Fakta digitalbisnis.id menemukan bahwa informasi tersebut terbukti keliru dan merupakan disinformasi yang menyesatkan.
Fakta: Komitmen Melanjutkan dan Memperkuat
Pernyataan yang beredar di media sosial adalah interpretasi yang salah atau disinformasi tanpa dasar. Faktanya, selama masa kampanye hingga setelah penetapan hasil Pemilihan Presiden 2024, Prabowo Subianto beserta timnya tidak pernah menyatakan niat untuk menghapus atau mengganti total program bansos yang sudah berjalan. Justru, yang sering ditekankan adalah komitmen untuk melanjutkan dan memperkuat program-program pro-rakyat, termasuk bansos, guna memastikan kesejahteraan masyarakat. Program seperti Program Keluarga Harapan (PKH), Bantuan Pangan Non Tunai (BPNT), Kartu Indonesia Sehat (KIS), dan lainnya adalah bagian integral dari upaya pemerintah dalam mengatasi kemiskinan dan kesenjangan sosial.
Berbagai program yang diusung oleh Prabowo, seperti makan siang dan susu gratis, adalah inisiatif tambahan untuk meningkatkan gizi dan kualitas hidup masyarakat, khususnya anak-anak, bukan sebagai pengganti total program bansos yang sudah eksis. Inisiatif tersebut dimaksudkan untuk melengkapi dan memperluas jaring pengaman sosial, bukan meniadakan yang sudah ada. Tidak ada indikasi dari pernyataan resmi maupun dokumen kebijakan bahwa program-program bansos yang telah berjalan akan dihapuskan atau diganti seluruhnya.
Kesimpulan: Disinformasi yang Menyesatkan
Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa isu mengenai Prabowo Subianto yang akan mengganti bantuan sosial dengan kebijakan baru adalah tidak benar. Informasi ini merupakan disinformasi yang berpotensi menyesatkan publik dan menciptakan keresahan yang tidak perlu. Masyarakat diimbau untuk selalu kritis dan memeriksa kebenaran informasi dari sumber-sumber terpercaya sebelum mempercayai atau menyebarkannya.
Dilansir dari Cek Fakta Tempo – Tempo.co, info ini keliru. Sumber.
“`
Discussion about this post