• Tentang Kami
  • Kebijakan Privasi
  • Disclaimer
  • Hubungi Kami
Saturday, May 31, 2025
  • Login
digitalbisnis.id
  • Bisnis
    • Digital Marketing
    • Start Up
  • Gadget & App
    • Gadget
      • App
      • Mobile
      • Komputer
    • Software
  • Teknologi
    • Artificial Intelligence
    • Big Data
    • Blockchain
    • Cloud
    • Transformasi Digital
    • Internet of Things
  • Start Up
  • Event
No Result
View All Result
  • Bisnis
    • Digital Marketing
    • Start Up
  • Gadget & App
    • Gadget
      • App
      • Mobile
      • Komputer
    • Software
  • Teknologi
    • Artificial Intelligence
    • Big Data
    • Blockchain
    • Cloud
    • Transformasi Digital
    • Internet of Things
  • Start Up
  • Event
No Result
View All Result
digitalbisnis.id
No Result
View All Result
Home Gadget & App Gadget App

DeepSeek Membuktikan Bahwa Silicon Valley Tidak Bisa Memonopoli Inovasi AI

digitalbisnis by digitalbisnis
February 16, 2025
in App, Artificial Intelligence, Software, Start Up, Teknologi
deepseek
467
SHARES
1.5k
VIEWS
Share on FacebookShare on Twitter

Muj Choudhury, CEO dan co-founder startup pemrosesan suara asal Inggris, RocketPhone, menyambut kemunculan pesat DeepSeek. Ia berharap perusahaan asal Tiongkok tersebut menjadi tanda perubahan keseimbangan kekuatan di industri AI.

“Perkembangan AI selama ini didominasi oleh perusahaan modal ventura (VC) besar dari Silicon Valley, yang memiliki pengaruh besar dengan menggelontorkan dana besar dan menentukan arah perkembangan teknologi,” ujar Choudhury.

Table of Contents

Toggle
  • Apa Itu DeepSeek?
  • Keunggulan DeepSeek Dibandingkan Kompetitor
  • Mengguncang Dominasi Silicon Valley
  • Dampak DeepSeek pada Industri AI Global
  • Masa Depan DeepSeek dan AI Global

“Di tengah lanskap ini, keberhasilan pendatang baru seperti DeepSeek bukan hanya mengesankan—tetapi juga penting. Industri ini membutuhkan penantang untuk mendorong inovasi nyata dan mencegah masa depan AI dimonopoli oleh segelintir pemain.”

Kehadiran DeepSeek memang telah mengguncang para pemain besar. Asisten AI milik startup asal Tiongkok tersebut berhasil menyalip ChatGPT dan meraih posisi teratas dalam peringkat aplikasi gratis di Apple App Store.

Selain itu, model open-source yang dirilis DeepSeek mengejutkan pasar. Dalam pengujian, model tersebut mengungguli model dari OpenAI dan Meta—dengan biaya operasional yang jauh lebih rendah.

Kemajuan ini turut menggoyang pasar saham. Menurut Choudhury, pencapaian tersebut membuktikan bahwa inovasi AI tidak semata-mata bergantung pada akses ke superkomputer atau pendanaan besar dari Silicon Valley.

Dengan baru saja mendapatkan pendanaan sebesar $10,5 juta untuk startup miliknya, Choudhury semakin optimis terhadap perkembangan ekosistem AI di Eropa.

Ia berharap kesuksesan DeepSeek dapat menjadi inspirasi bagi sektor teknologi Eropa, yang masih menghadapi tantangan dalam mengomersialisasikan inovasi AI.

“Bagi startup Eropa, yang secara historis unggul dalam menciptakan solusi yang terfokus dan efisien daripada sekadar mengejar skala besar, keberhasilan DeepSeek menunjukkan bahwa masih ada ruang bagi pemain strategis yang mampu mengeksekusi dengan baik tanpa memerlukan modal besar,” katanya.

“Mungkin pergeseran ini akhirnya memungkinkan kita fokus pada hal yang benar-benar penting: membangun sistem AI yang praktis untuk memecahkan masalah nyata perusahaan dan memberikan nilai bisnis yang nyata—bukan sekadar mengejar aplikasi viral berikutnya.”

DeepSeek, startup AI asal Tiongkok, kini menjadi sorotan global setelah berhasil menyalip ChatGPT di peringkat aplikasi gratis Apple App Store. Keberhasilan ini menandai pergeseran besar dalam industri kecerdasan buatan (AI) yang selama ini didominasi oleh Silicon Valley.

Apa Itu DeepSeek?

DeepSeek adalah perusahaan teknologi yang mengembangkan model AI canggih berbasis open-source. Dalam berbagai pengujian, model AI DeepSeek mampu mengungguli model dari perusahaan raksasa seperti OpenAI dan Meta dengan biaya operasional yang lebih efisien.

Keunggulan DeepSeek Dibandingkan Kompetitor

  1. Open-Source dan Inovatif
    DeepSeek merilis model AI open-source yang dapat digunakan dan dikembangkan oleh komunitas global. Ini membuka peluang kolaborasi yang lebih luas.

  2. Performa Tinggi, Biaya Rendah
    Dalam berbagai pengujian, model DeepSeek menunjukkan performa lebih baik dibandingkan model AI pesaing, seperti GPT-4, dengan biaya operasional yang jauh lebih rendah.

  3. Aplikasi Populer
    Asisten AI dari DeepSeek berhasil meraih posisi teratas di Apple App Store, menyalip aplikasi seperti ChatGPT, yang sebelumnya mendominasi.

Mengguncang Dominasi Silicon Valley

Menurut Muj Choudhury, CEO RocketPhone, keberhasilan DeepSeek adalah bukti bahwa inovasi AI tidak hanya bergantung pada modal besar atau infrastruktur superkomputer dari Silicon Valley. Ini membuka peluang bagi perusahaan dari luar Amerika untuk menjadi pemimpin dalam industri AI.

Dampak DeepSeek pada Industri AI Global

  • Peluang bagi Startup: Keberhasilan DeepSeek menjadi inspirasi bagi startup teknologi di seluruh dunia, termasuk Eropa dan Asia, untuk menciptakan solusi AI inovatif tanpa perlu investasi besar.
  • Persaingan yang Lebih Sehat: Hadirnya pemain baru seperti DeepSeek memicu persaingan yang lebih sehat, mendorong perusahaan besar seperti OpenAI dan Google untuk terus berinovasi.
  • Percepatan Adopsi Teknologi Open-Source: Model AI open-source yang diperkenalkan DeepSeek mendorong komunitas global untuk terlibat dalam pengembangan teknologi AI yang lebih terbuka dan terjangkau.

Masa Depan DeepSeek dan AI Global

Dengan pencapaian yang luar biasa dalam waktu singkat, DeepSeek diprediksi akan terus berkembang dan menjadi pemain utama dalam industri AI global. Keberhasilan ini juga menjadi dorongan bagi negara-negara lain, termasuk Indonesia, untuk semakin serius mengembangkan teknologi AI.

Previous Post

Flawless Luncurkan DeepEditor: Editing Film AI Kelas Holywood

Next Post

Ketimpangan Nilai Kemanusiaan dalam AI: Temuan Peneliti Purdue University

digitalbisnis

digitalbisnis

Next Post
Ketimpangan Nilai Kemanusiaan dalam AI: Temuan Peneliti Purdue University

Ketimpangan Nilai Kemanusiaan dalam AI: Temuan Peneliti Purdue University

Discussion about this post

digitalbisnis.id

© 2023 digitalbisnis.id - Create with coffee.

  • Bisnis
  • Gadget & App
  • Teknologi
  • Start Up
  • Event

Follow Us

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password?

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In
No Result
View All Result
  • Bisnis
    • Digital Marketing
    • Start Up
  • Gadget & App
    • Gadget
      • App
      • Mobile
      • Komputer
    • Software
  • Teknologi
    • Artificial Intelligence
    • Big Data
    • Blockchain
    • Cloud
    • Transformasi Digital
    • Internet of Things
  • Start Up
  • Event

© 2023 digitalbisnis.id - Create with coffee.