Elon Musk dan tim xAI baru saja merilis versi terbaru chatbot AI mereka, Grok3, yang katanya lebih canggih dari pesaing-pesaingnya. Dalam pengumuman yang dirilis Selasa lalu, Musk mengklaim bahwa Grok3 sudah mengungguli ChatGPT4 dari OpenAI, Gemini dari Google, Claude dari Anthropic, hingga AI baru dari China, DeepSeek.
Dalam video peluncurannya di X (sebelumnya Twitter), Musk menjelaskan bahwa Grok3 dikembangkan untuk satu tujuan utama: memahami alam semesta.
“Kami terdorong oleh rasa ingin tahu terhadap alam semesta,” kata Musk. “Itulah yang membuat AI ini dirancang untuk mencari kebenaran, meskipun terkadang kebenaran itu bertentangan dengan opini umum.”
Grok pertama kali dirilis pada November 2023, dan sejak itu, xAI terus menyempurnakan teknologi mereka dengan berbagai pembaruan yang bikin chatbot ini makin pintar.
Seberapa Hebat Grok3?
Menurut Musk dan tim insinyur xAI, Grok3 menunjukkan performa luar biasa dalam berbagai pengujian. Dari grafik yang mereka tampilkan, chatbot ini berhasil mengungguli pesaingnya dalam bidang matematika, sains, dan pemrograman komputer.
Sebagai pembuktian, tim xAI melakukan demo langsung yang cukup menarik. Mereka meminta Grok3 untuk:
✅ Membuat kode untuk game baru yang menggabungkan elemen Tetris dan Bejeweled
✅ Menghasilkan animasi jalur penerbangan luar angkasa dari Bumi ke Mars dan kembali lagi
Dua tugas tersebut diklaim selesai hanya dalam hitungan menit.
Musk juga mengatakan bahwa Grok3 “10 kali lebih kuat” dibandingkan Grok2, yang rilis pada Agustus 2023.
Rahasia kecepatan pengembangan Grok3?
Jawabannya adalah Colossus, superkomputer milik xAI yang terletak di bekas pabrik Electrolux di Memphis, Tennessee. Awalnya, superkomputer ini menggunakan 100.000 prosesor NVIDIA, yang kemudian diperbesar menjadi 200.000 prosesor. xAI bahkan mengklaim Colossus sebagai superkomputer AI terbesar di dunia.
Bagi pelanggan premium di platform X, Grok3 sudah tersedia sejak Selasa lalu. Dalam waktu dekat, chatbot ini juga akan hadir dalam versi web dan aplikasi mobile.
Meski masih dalam tahap pengembangan awal, Musk mengakui bahwa Grok3 mungkin masih punya beberapa bug.
“Ini masih versi beta, jadi wajar kalau ada kekurangan. Tapi jangan khawatir, hampir setiap hari Grok3 akan semakin baik.”
Selain itu, Musk juga mengungkapkan bahwa dalam waktu sekitar seminggu, Grok3 akan memiliki fitur interaksi suara, di mana pengguna bisa ngobrol dengan AI ini layaknya berbicara dengan manusia.
Drama Elon Musk vs OpenAI: Semakin Panas
Di balik peluncuran Grok3, ada drama yang nggak kalah seru antara Elon Musk dan OpenAI. Seperti yang kita tahu, Musk adalah salah satu pendiri OpenAI pada 2015. Namun, ia meninggalkan perusahaan pada 2018 dan berhenti berinvestasi di sana pada 2020. Meskipun begitu, total investasinya di OpenAI mencapai $45 juta.
Belakangan, Musk terus menyerang OpenAI di media sosial dan bahkan menggugat perusahaan tersebut secara hukum. Minggu lalu, ia bersama beberapa investor lainnya mengajukan tawaran $97,4 miliar untuk membeli OpenAI. Namun, tawaran itu ditolak mentah-mentah oleh CEO OpenAI, Sam Altman.
Respon Altman? “No thank you,” tulisnya di X. “Tapi kalau mau, kami bisa beli Twitter seharga $9,74 miliar.” 🫢🔥
Selain itu, Musk juga mengkritik Proyek Stargate, proyek AI senilai $500 miliar yang dipimpin oleh OpenAI bersama Oracle dan SoftBank. Proyek ini didukung oleh Presiden AS, Donald Trump, yang mengumumkannya pada Januari lalu.
Yang menarik, Musk kini justru semakin dekat dengan Trump. Ia dilaporkan telah menyumbang lebih dari $270 juta untuk kampanye pemilihan ulang Trump dan bahkan diberikan posisi di pemerintahan sebagai kepala Departemen Efisiensi Pemerintahan yang baru dibentuk.
Dari peluncuran Grok3 hingga drama dengan OpenAI, satu hal yang pasti: Elon Musk nggak pernah kehabisan cara untuk mencuri perhatian dunia. 🚀
Discussion about this post