Digitalbisnis.id – Kamu memiliki produk berkualitas dan ingin menembus pasar ekspor? Atau ingin menjadi pedagang (trader) yang menjual produk ke luar negeri? Jika ya, berarti Kamu wajib menyimak informasi dalam artikel ini. Simak informasinya berikut.
Ada banyak hal yang harus dilakukan jika Kamu ingin mengembangkan bisnis menuju go internasional. Peluang untuk bisa bisnis ekspor kii semakin terbeuka lebar. Terutama untuk produk dengan bahan baku lokal. Tapi, untuk bisa sukses berbisnis ekspor, pelaku usaha mesti memiliki persiapan yang matang. Dalam pembukaan Trade Expo Indonesia tahun 2015 bulan Oktober tahun 2015 lalu, Presiden Jokowi memberikan pesan kepada para pelaku bisnis agar lebih kreatif lagi serta menciotakan produk-produk yang berorientasi ekspor.
Menurut presiden industri tradisional mempunyai potensi yang besar untuk bisa berkembang dengan pesat. Apalagi industri tradisional ini menggunakan bahan baku lokal. Pemerintahan Jokowi memang tengah fokus mendorong pelaku usaha untuk mengekspor produkny ke luar negeri. Beberapa tahun ini, ekspor Indonesia memang menurun. Tak heran jika Jokowi ingin kembali meningkatkan ekspor dari Indonesia. Penurunan ekspor ini disebabkan oleh banyaknya pelakau usaha yang terlalu fokus pada pasar dalam negeri saja sehingga permintaan global produk ekspor Indonesia menurun.
Berdasarkan catatan Badan Pusat Statistik (BPS), nilai ekspor Indonesia dahun 2015 hanya sekitar US$ 150.25 miliar. Artinya, angka ini merosot 17,660%. Inilah alasan mengapa pemerintah sangat berharap nilai ekspor akan terus tumbuh. Upaya yang dilakukan pemerintah untuk meningkatkan nilai ekspor ini salah satunya adalah membentuk badan khusus urusan ekspor. Badan ini yang nantinya akan menyatukan seluruh kegiatan ekspor di berbagai lembaga dan kementrian. Badan ini juga bertanggung jawab terhadap semua promosi yang berhubungan dengan perindustrian, perdagangan, pariwisata, dan lainnya.
Untuk menjadi seorang eksportir, pelaku usaha bisa bertindak sebaai produsen yang memproduksi sendiri produk yang akan diekspor, atau menjadi pedagang (trader). Sebagai seorang pedagang, pengusaha hanya mencari pasar dari pembeli yang potensial, jadi yang membuat produk adalah perusahaan lain.
Pebisnis di bidang ekspor memang memiliki potensi mendapatkan keuntungan yang lebih besar. Dengan memasarkan produk ke negeri orang, kapasitas produksi tentu akan lebih maksimal. Kelebihan produk ang tidak bisa diserap di negeri sendiri bisa dilempar ke pasar luar negeri.
Keuntungan lain dari kegiatan ekspor ini adalah dapat meningkatkan pandangan masyarakat terhadap produk yang dijual tersebut. Maklum saja, sebelum produk masuk ke pasar internasional, sebuah produk harus dituntut memiliki kualitas yang baik, bahkan sangat baik sesuai dengan standar negara tujuan. Jika produk sudah berhasil menembus pasar internasional, secara otomatis masyarakat akan mengidentikkan produk tersebut menjadi produk yang memiliki kualitas tinggi. Pandangan ini tentu akan membantu penguasaan pasar domestic semakin mudah dan luas.
Namun, meskipun bisnis ekspor ini menjanjikan keuntungan yang besar, seorang pelaku bisnis tidak akan bisa serta merta menjadi seorang eksportir. Banyak hal yang harus dipebuhi agar busa memasarkan produknya ke luar negeri. Hal utama yang arus dipenuhi adalaha pelaku usahan harus memiliki badan hukum agar dapat memberikan kepastan hukum baik untuk negara maupun pembeli.
Badan hukum ini bisa berbentuk firma, koperasi, perseroan terbatas, atau yang lainnya. Syarat lain yang harus dipenuhi adalah kepemilikan nomor pokok wajib pajak (NPWP) dan berbagai surat izin lain yang menunjukkan perusahaan tersebut memiliki kegiatan ekspor, seperti SIUP (Surat Izin Usaha perdagangan), IUI (Izin Usaha Industri), dan APE (Angka Pengenal Ekspor).
Harga dan Kualitas Produk
Memasarkan produk ke bukanlah hal yang mudah. Calon eksportir dituntut untuk memiliki produk dengan kualitas ynag tinggi. Produk harus memiliki kulalitas standar negara tujuan. Pemenuhan standar ini bisa dilakukan dengan memiliki lisensi yang diterbitkan oleh negara tujuan ekspor. Cara yang satu ini rasanya paling tepat agar barang yang diekspor tidak ditolak oleh pembeli di negara tujuan.
Seorang eksportir juga harus memberikan perhatian yang khusus terkait standar moto produk yang akan dipasarkannya karena persaingan global lebih ketat dibandingkan dengan persaingan domestic. Banyak eksportir negara lain yang juga menjual produk yang sama dengan produk yang dijual dari negara kita. Inilah yang harus diperhatikan oleh calon eksportir harus memperhatikan kualitas dan keinginan pasar.
Jika produk kita sudah memenuhi standar, calon eksportir juga harus memperhatikan hharga produk. Harga produk yang ditawarkan harus kompetitif. Oleh karena itu, eksportir mesti memangkas biaya.
Administrasi dan Dokumen Produk
Jika Kamu sudah mendapatkan pembeli, menentukan kualitas produk, spesifikasi produk, menentukan sistem pembayaran, harga produk, dan sebagainya. Hal yang harus dilakukan selanjutnya adalah mempersiapkan barang yang akan diekspor lengkap dengan dokumen-dokumennya. Oleh sebab itu, pelaku usaha ini harus memiliki pengetahuan yang cukup tentang bisnis ekspor terutama tentang prosedur ekspor dan cara menjalankannya sesuai dengan aturan yang berlaku.
Pengetahuan semacam ini akkan membantu calon pengusaha ekspor untuk mengetahui langkah apa saja yang harus dilakukan seefisien dan seefektif mungkin. Calon pengusaha ekspor juga akan mendapatkan kemudahan karena sudah mengetahui izin apa saja yang akan dibutuhkan, bagaimana proses pengirimannya, pembiayaannya, serta shipping-nya.
Promosikan Produk
Meskipun Kamu sudah memiliki pembeli, tetap saja promosi arus dilakukan. Ini akan memperluas pasar Apalagi jika Kamu belum memiliki pembeli, promosi wajib dilakukan. Produk yang laku di pasaran merupakan produk yang dikenal oleh konsumen secara luas. Makanya, pengusaha ekspor perlu melakukan pengenalan produk secara gencar (promosi) pada calon pembelinya. Untuk ekspor ini, cara terbaik untuk melakukan promosi adalah dengan mengikuti berbagai pameran baik pameran di dalam negeri maupun di luar negeri.
Ditambah lagi saat ini pemerintah gencar menyelenggarakan pameran guna memperkenalkan produk ekspor Indonesia. Beberapa pameran yang sering diselenggarakan oleh pemerintah misalnya Trade Expo Indonesia dan eksibisi dagang.
Pengusaha ekspor juga bisa mempromosikan produknya di situs internet. Dalam hal ini pengusaha disarankan untuk memiliki situs sendiri, baik digunakan sebagai company profile maupun toko online. Dengan cara ini, peluang untuk mendapatkan pembeli sangat terbuka lebar.
Hak Kekayaan Intelektual
Hal yang tidak kalah pentingnya yang harus diperhatikan dalam bisnis ekspor ini adalah Hak Kekayaan Intelektual (HAKI) terhadap produk yang akan diekspor. Selama beberapa tahun terkahir, perhatian dunia terhadap HAKI meningkat terus. Hal ini dilakukan karena banyaknya produk bajakan yang merajalela. Hal ini pun untuk melindungi produk dari pembajakan serta klain pihak yang lain.
Hanya saja, banyak pelaku usaha yang tidak peduli dengan HAKI produk mereka. Pelaku usaha ini menganggap HAKI sebagai kegiatan yang hanya memboroskan biaya saja dan tidak perlu dilakukan.
Demikianlah informasi tentang langkah-langkah yang dapat dilakukan untuk menembus pasar ekspor. Semoga dengan adanya informasi ini Kamu semakin paham dan dapat memantapkan niat untuk melakukan ekspor ke luar negeri. Semoga bermanfaat dan selamat menjadi eksportir. Semoga sukses.