Digitalbisnis.id – Intip Komoditi Utama Ekspor Indonesia Ini – Tahukah Kamu komoditi apa saja yang utama diekspor dari Indonesia? Indonesia memang memiliki beragam komoditi utama yang bisa diekspor keluar negeri. Komoditi ini berasal dari beragam bidang seperti makanan, sandang, kerajinan, dan sebagainya. Nah, kali ini penulis akan menginformasikan barang-barang apa saja yang menjadi komoditi ekspor dari Indonesia. Berikut penjelasannya.
Tekstil
Produk tekstil merupakan salah satu produk andalan Indonesia. Ada tiga sektor dalam industri tekstil ini, yakni sektor hulu, sektor menengah, dan sektor hilir. Sektor hulu meliputi pembuatan serat dan pemintalan. Sektor menengah meliputi pemintalan, penenunan, dan pencelupan. Sementara itu, sektor hilir meliputi.
Produk tekstil ini paling banyak diekspor ke Amerika Serikat meskipun mengalami penurunan ekspor sebanyak 5,22% jika dibandinhkan dengan periode sebelumnya. Hal ini terjadi karena produk Indonesia dinilai kurang kompetetif lantaran bekum ada free trade agreement. Negara tujuan ekspor produk tekstil ini selain Amerika Serika, antara lain Jepang, Korea Selatan, Uni Emirat Arab, Inggris, Malaysia, Brasil, Kanada, Spanyol, Thailand, Saudi Arabia, Vietnam, Taiwan, Italia, dan Belgia.
Elektronik
Selain produk tekstil, Indonesia juga mengekspor alat elektronik. Tercatat selama bulan Januari hingga Agustus tahun 2015, terjadi perdagangan sebesar USD 500,704,809. Negara tujuan utama ekspor produk elektronik ini yaitu Singapura. Komoditi ekspor Indonesia di bidang elektronik ini antara lain penerima sinyal televisi dan panel elektronik. Selain diekspor ke Singapura, produk elektronik ini juga diekspor ke Amerika Serikat, Hongkong, Jepang, Tiongkok, Malaysia, Jerman, Korea Selatan, Belanda, Filipina, Italia, Thailand, Australia, India, Inggris, Uni Emirat Arab, Vietnam, Taiwan Italia, dan India.
Produk Karet
Abad ke-19 para ilmuwan menemukan karet. Karet merupakan polimer isoperna, bahan baku penting dalam peradaban manusia. Jerman dan Rusia memb6at inovasi dengan mensintetiskan karet. Namun, produk karet sintetis ini tidak bisa bersaing dengan karet alam. Hingga tahun 2012, Thailand masih menjadi produsen karet paling besar di dunia. Negara ini bisa memproduksi karet hingga 3,5 juta ton. Indonesia sekitar 3,04 juta ton, Malaysia sekitar 950 ribu ton, India sekitar 904 ribu ton, kemudian Vietnam sekitar 863,6 ribu ton.
Sebagian besar kebutuhan karet dunia dipasok dari wilayah Asia Tenggara seperti Thailand, Indonesia, Malaysia, serta Vietnam. Dari tahun 2008 hingga 2013 konsumsi karet alam dunia sekitar 2,41% setiap tahunnya. Berdasarkan data Rubrer Study Group (2012), konsumsi karet alam dunia terus meningkat karena industri bahan baku karet alam (terutama ban)di negara maju semakin meningkat. Selain itu, peningkatan harga karet pun dipengaruhi oleh naiknya harga minyak bumi. Negara tujuan ekspor karet ini antara lain Jepang, Amerika Serikat, Korea Selatan, Tiongkok, Singapura, Kanada, Jerma, Brazil,Turki, Belanda, India, Prancis, Italia, Spanyol, Belgia, Afrika Selatan, Inggris, Argentina, Taiwan, dan Australia.
Sawit
Sawit atau elais juga termasuk salah satu komoditi ekspor Indonesia. Permintaan terhadap sawit (minyak nabati) ini semakin meningkat semenkai terjadinya Revolusi Industri yang terjadi akhir abad ke-19. Ini terjadi setelah permintaan sawit untuk bahan pangan serta industri sabun. Negara tujuan ekspor sawit ini antara lain Jerman, Vietnam, Hongkong, Sri Lanka, Italia, Kamboja, Filipina, Korea Utara, Thailand, Taiwan, India, Tiongkok, Singapura, Malaysia, Spanyol, Jepang, Afrika Selatan, Amerika Serikat, Prancis, dan Meksiko.
Industri Kayu
Indonesia merupakan eksportir paling besar di dunia. Nilai ekspor kayu dari Indonesia ini lebih dari 5 miliar dolar Amerika per tahunnya. Industri kayu berkembang cepat beberapa tahun belakangan karena adanya reformasi kebijakan industri kehutanan dan kayu. Ekspor kunci dari produk olahan kayu ini, antara lain bubur kayu, kayu lapis, kertas, kayu gergaji, pembentukan dan penyambungan kayu, veneer, dan mebel. Negara tujuan ekspor industri kayu ini antara lain Tiongkok, Rusia, India, Bangladesh, Malaysia, Afrika Selatan, Jerman, Mesir, Belanda, Singapura, Tanzania, Spanyol, Pakistan, Italia, Iran, Ukraina, Brazil, Vietnam, Kenya, dan Myanmar.
Otomotif
Industri otomotif juga termasuk salah satu komoditas ekspor yang prospektif. Pada gilirannya, ekspor industri otomotif ini akan meningkatkan nilai ekspor serta pertumbuhan ekonomi. Secara keseluruhan, industri otomotif Indonesia sudah mengekspor berbagai produk otomotif seperti suku cadang, aksesori, dan perlengkapan motor dan mobil. Negara tujuan ekspor industri otomotif ini antara lain Amerika Serikat, Jerman, Belgia, Belanda, Jepang, Inggris, Italia, Prancis, Meksiko, Tiongkok, Brazil, Panama, Denmark, Singapura, Spanyol, Korea Selatan, Rusia, Australia, Afrika Selatan, dan Chili.
Udang
Di antara berbagai produk perikanan, udang memberikan kontribusi paling besar dalam hal pendapatan devisa negara. Total ekspor udang pada tahun 2011 saja mencapai 150.000 MT dengan nilai USD 1.2 miliar. Negara tujuan ekspor udang ini antara lain Thailand, Saudi Arabia, Jepang, Malaysia, Filipina, Uni Emirat Arab, Singapura, Brazil, Rep. Afrika Selatan, Tiongkok, Vietnam, Oman, Meksiko, Taiwan, Kamerun, Myanmar, Inggris, India, Jerman, dan Kuwait.
Kakao
Biji kakao atau biji cokelat merupakan biji Theobroa cacao yang diolah untuk kemudian dibuat cokelat padat dan lemak kakao. Pengolahannya dilakukan mulai dari pengeringan, fermentasi, dan diekstrakkan. Cokelat padat dan kakao inilah yang menjadi bahan dasar pembuatan cokelat. Biji kakao yang diekspor ke luar negeri, antara lain kakao bubuk (SNI 3747-2009), biji kakao (SNI 2323-2008 diamandemen oleh SNI 2323-2008/ Amd1:2010), kakao massa/padat (SNI 3749-2009), dan lemak kakao (SNI 3748-2009).
Di antara standar di atas, standar kakao bubuk menjadi suatu keharusan (wajib SNI) serta mencakup standar dengan kualitas yang lebih spesifik, metode pengujuan dan pengambilan sampel, pengemasn dan pelebelan, serta kebersihan produk. Produksi kakao tahun 2014 mencapai hingga 700 ribu ton senilai USD 1.224,5 Miliar.
Negara tujuannya anatar lain Jepang, Amerika Serikat, Taiwan, Singapura, Inggris, Belanda, Tiongkok, Hongkong, Italia, Belgia, Malaysia, Vietnam, Prancis, Jerman, Australia, Kanada, Rusia, Korea Selatan, dan Denmark.
Kopi
Selain kakao, kopi juga merupakan komoditas ekspor tingkat dunia yang penting. Berdasarkan data dari International Coffee Organization (ICO), tiga negara eksportir kopi dunia adalah Vietnam, Brazil, dan Indonesia. Sementara pengimpor diduduki oleh Amerika Serikat, Jepang, dan Jerman. Kawasan Eropa memang merupakan pengimpor kopi terbesar di dunia. Namun sayangnya, jenis kopi yang diekspor dari Indonesia dan Vietnam adalah kopi Robusta yang kualitasnya rendah sehingga kurang diminati negara pengimpor kopi paling tinggi di dunia.
Berbeda dengan kopi yang diekspor oleh Brazil yang memiliki kualitas tinggi. Tidak aneh jika tahun 2013 ICO mencatat ekspor kopi Indonesia dan Vietnam jika digabung masih belum bisa menyaingi ekspor kopi dari Brazil. Negara-negara tujuan ekspor kopi ini antara lain Amerika Serikat, Malaysia, Australia, Korea Utara, Spanyol, Thailand, Singapura, Prancis, Jerman Inggris, Brazil, Belanda, Filipina, Kanada, India, Jepang, Estonia, Uni Emirat Arab, Rusia, dan Selandia Baru.
Nah, itulah komoditi ekspor Indonesia yang cukup baik. Semoga informasi ini bisa menambah wawasan Kamu tentang komoditas apa saja yang banyak diekspor dari Indonesia. Semoga bermanfaat ya.