Digitalbisnis.id – Sebagai salah satu negara agraris terbesar di dunia, Indonesia punya berbagai jenis komoditas pertanian dengan mutu dan kualitas yang sangat bagus. Jadi tidak terlalu mengeherankan jika bangsa ini mempunyai prospek yang sangat bagus sebagai produsen produk-produk pertanian yang dapat diekspor keluar negeri, khususnya untuk pangsa pasar Asia dan Australia.
Di tengah membanjirnya arus barang luar negeri dan impor, terdapat komoditas pertanian atau perkebunan yang menjadi komoditas unggulan dalam pasar internasional. Merupakan sebuah fakta yang tidak dapat dibantah, bahwa Indonesia memiliki lahan pertanian yang sangat subur dengan hasil panen mutu nomor satu di seluruh dunia.
Beberapa di antara produk-produk pertanian tersebut sangat laris dipasarkan di kawasan Asia dan Australia. Bahkan dari tahun ke tahun angka permintaannya selalu mengalami kenaikan dalam jumlah yang sangat signifikan. Beberapa di antaranya adalah sebagai berikut.
Kelapa Sawit
Menurut data yang dikeluarkan Badan Pengelola Dana Perkebunan atau BPDP Kelapa Sawit, pada tahun 2016 kemarin sistem kerja terhadap produk ini mengalami perbaikan yang sangat menggembirakan. Nilai ekspornya mencapai 17,8 milyar atau kurang lebih 249 trilyun rupiah dan lebih tinggi 8% dibanding tahun sebelumnya.
Selain dapat menambah penerimaan atau devisa negara, industri kelapa sawit memang selalu menghadapi berbagai tantangan. Salah satunya yaitu tentang isu-isu terutama yang berkaitan dengan masalah lingkungan, misalnya dampak negatif perkebunan sawit terhadap penurunan keanekaragaman hayati.
Menghadapi masalah ini, pemerintah sudah menyiapkan diri dengan aneka peraturan sebagai bukti bahwa Indonesia ikut berperan aktif mengikuti perundangan internasional tentang usaha pelestarian lingkungan. Selain itu produktivitas lahan juga selalu ditingkatkan, agar hasil dari pengolahan industri kelapa sawit ini memiliki daya saing lebih tinggi dibanding negara lain.
Sebagian besar hasil olahan kelapa sawit Indonesia diekspor ke negara-negara kawasan Asia seperti Tiongkok, Singapura, Malaysia, India, Pakistan, Bangladesh, Srilanka dan Mesir. Sisanya dipasarkan di negara-negara Eropa, yaitu Belanda dan Jerman. Lalu sebagian kecil lagi dijual ke negara Amerika.
Karet
Selain kelapa sawit, karet juga menjadi salah satu komoditas pertanian andalan Indonesia dan mampu memberi kontribusi yang sangat besar terhadap pendapatan negara. Di kawasan Asia, pangsa pasar terbesar karet Indonesia adalah Tiongkok, India, Jepang dan Singapura lalu disusul oleh beberapa negara di Asia Pasifik lainnya.
Sebagian besar industri pengolahan karet di tanah air berpusat di provinsi Sumatera Selatan, Sumatera Utara, Riau, Jambi dan Kalimantan Barat. Hampir semuanya dikelola sendiri petani dan pebisnis kelas kecil atau menengah dengan total luas lahan mencapai sekitar 3,65 juta ha. Selain itu kurang lebih 85% hasil produksinya diekspor ke luar negeri.
Kayu Olahan
Karena dianggap memiliki kualitas yang sangat bagus, komoditas kayu olahan dari Indonesia sangat laris dipasaran dunia. Hal ini menimbulkan dampak bagus kepada nilai ekspor industri tersebut setelah diolah menjadi kertas, furniture, mebel dan sebagainya. Negara yang menjadi importir terbesar hasil olahan kayu Indonesia adalah Jepang, Tiongkok, Taiwan, dan Korea.
Sedangkan untuk kayu lapis, importir terbesarnya antara lain yaitu Jepang, Hongkong, Korea Selatan, Taiwan, Tiongkok, Arab Saudi, Kuwait, Yordania, Uni Emirat Arab, dan Australia. Pada tahun 2015, volume ekspor semua atas semua jenis produk olahan kayu tersebut sekitar 15,73 juta ton. Kemudian pada tahun 2016 kemarin meningkat menjadi 17,46 juta ton dengan nilai 134 trilyun rupiah.
Salah satu jenis kayu yang saat ini menunjukan prospek menarik untuk dikembangkan adalah kayu sengon. Sistem budidayanya dianggap lebih ramah lingkungan sekaligus memiliki nilai ekonomi tinggi. Selain itu juga punya karakter yang sangat unik, mudah dibentuk atau diolah dengan ketahanan yang cukup kuat.
Selama ini jumlah hasil olahan kayu sengon yang berhasil diekspor dari Indonesia mencapai 3.500 kontainer per bulan dengan pangsa pasar utama Jepang kemudian disusul Meksiko dan Amerika. Sebagian besar komoditas pertanian ini tersebar di daerah Sumetera dan pulau Jawa serta dikelola sendiri secara langsung oleh rakyat.
Buah-buahan
Dari berbagai jenis buah-buahan yang bisa tumbuh subur di Indonesia, terdapat 3 jenis buah yang selama ini menjadi primadona ekspor ke negara-negara Asia. Ketiga jenis buah tersebut adalah mangga, salak, dan manggis.
Untuk buah mangga, pasar ekspor utamanya yaitu Singapura, Malaysia dan Uni Emirat Arab. Sedangkan buah salak, selalu laris dipasarkan ke negara Tiongkok, Malaysia, dan Singapura. Lalu untuk buah manggis, importir terbesarnya berasal dari Malaysia, Vietnam, dan Hongkong.
Apabila dilihat secara keseluruhan, jumlah negara tujuan ekspor buah-buahan dari Indonesia ke negara-negara Asia tergolong banyak. Di antaranya Hongkong, Tiongkok, Singapura, Pakistan, Malaysia, India, Vietnam, Bangladesh, Nepal, dan Iran.
Hampir setiap tahun jumlah total pengiriman dan nilai ekspor ke negara-negara tersebut terus mengalami peningkatan. Sementara itu Tiongkok, Malaysia dan Jepang tercatat jadi negara yang paling sering mengimpor buah pisang asal Indonesia. Demikian pula dengan negara Australia yang masyarakatnya sangat senang mengkonsumsi pisang Ambon.
Rempah-rempah
Sejak ribuan tahun lalu Indonesia memang sudah terkenal sebagai penghasil rempah-rempah terbaik di seluruh dunia. Kondisi inilah yang menyebabkan bangsa-bangsa Eropa khususnya Belanda ingin menguasai bumi nusantara. Namun untuk saat ini, penggemar rempah-rempah Indonesia tidak hanya dari Eropa saja tapi juga negara-negara Asia.
Terutama sekali UEA atau Uni Emirat Arab yang sumber daya alamnya sangat terbatas. Jadi pemerintah disana harus membeli produk-produk pertanian negara lain agar dapat memenuhi kebutuhan masyarakatnya.
Kondisi perekonomian Uni Emirat Arab yang sangat pesat membuat populasi penduduknya ikut mengalami kenaikan. Salah satu dampaknya adalah, kebutuhan rempah-rempahnya juga naik baik untuk kebutuhan rumah tangga dan restoran. Kenaikan permintaan rempah-rempah di UEA ini berada pada angka yang cukup tinggi mencapai 8,3% per tahun.
Sementara itu, untuk saat ini Indonesia tercatat sebagai pengekspor rempah terbesar nomor 4 dengan kenaikan rata-rata sebesar 12,6% per tahun. Khusus untuk UEA, nilai ekspor rempah-rempahnya mencapai nilai lebih dari 617 ribu dollar Amerika.
Adapun jenis rempah yang sangat laku dijual dan diekspor ke negara tersebut, antara lain kayu manis, lada, cengkeh, pala, jahe, dan kunyit. Untuk jahe dan kunyit, nilainya paling besar dan mencapai 28,58% dari semua ekspor rempah-rempah Indonesia ke UEA.
Rumput Laut
Meski area budidayanya berada dilautan, namun rumput laut bisa dimasukan dalam golongan produk pertanian. Komoditas ini laku keras di pasar Tiongkok, Malaysia, dan Singapura. Apalagi saat ini Indonesia berhasil mencatatkan diri sebagai penghasil terbesar rumput laut dunia dan mampu menguasai 26,5% dari seluruh pangsa pasar yang ada.
Rumput laut Indonesia yang paling disukai masyarakat Asia adalah rumput laut kering karena dapat diolah lagi menjadi aneka bahan makanan untuk manusia dan hewan peliharaan. Salah satu provinsi penghasil rumput laut terbaik di Indonesia adalah Nusa Tenggara Timur. Selain itu Sulawesi Selatan dan Kalimantan Utara juga mempunyai lahan tanaman rumput laut yang sangat luas.
Tapi sayang sekali selama ini Indonesia belum mampu mengekspor rumput laut dalam bentuk jadi. Sebagian besar rumput laut yang diekspor pengusaha Indonesia berbentuk bahan mentah sehingga kurang begitu menguntungkan dilihat dari segi ekonomi dan pendapatan negara.