Digitalbisnis.id – Strategi terpenting yang harus diketahui dalam menjual produk serta berbisnis dengan orang Jepang adalah sistem kerja sama yang lebih mantap dan berkelanjutan. Sebagian orang Jepang lebih suka menjalin hubungan bisnis dalam jangka panjang, bukan hanya jangka pendek atau hanya sesaat saja. Selain itu, masih ada beberapa langkah dan strategi lain sehingga kerja sama ekspor barang ke negara tersebut bisa berjalan dengan lancar.
- Landasan dan Sistem Kerja
Produk yang mau dijual atau diekspor ke negara Jepang harus selalu sesuai selera masyarakat di sana. Selera tersebut berkaitan dengan desain, warna, mutu, kemasan beserta harga. Karena itu dibutuhkan pengembangan produk agar bisa menyesuaikan dengan karakter orang Jepang.
- Persaingan
Di masa sekarang, masyarakat Jepang makin sadar atas nilai dan harga suatu produk. Terkait dengan hal ini, harus selalu diperhatikan dengan cermat apakah produk yang ditawarkan pada mereka memiliki daya saing lebih kuat dengan produk sejenis yang sebelumnya sudah dijual di negara tersebut.
Dalam hal ini, pelaku usaha sebaiknya melakukan analisa secara lebih mendalam tentang hal-hal yang berhubungan dengan persaingan. Misalnya segmentasi pasar, penentuan harga jual, pengembalian, intensif pada rekan bisnis atau pedagang, kapasitas produksi serta marjin yang akan diperoleh dari kegiatan ekspor tersebut.
- Sistem Pemasaran Produk Ekspor ke Jepang
Seperti yang telah dijelaskan di atas, pelaku usaha di Jepang lebih tertarik menjalin hubungan kerja sama bisnis dalam jangka panjang. Untuk itu, butuh kehati-hatian dalam bertindak serta memilih beberapa alternatif kerja sama yang ada. Pilih sistem yang dianggap paling cocok dan sesuai dengan nilai modal yang digunakan untuk menjalankan usaha dan membentuk pasar.
Di antara beberapa pilihan sistem tersebut, salah satunya adalah menjalankan hubungan secara langsung dengan pedagang eceran di negara Jepang. Selama ini sudah ada beberapa pebisnis eceran di Jepang yang menjalankan sistem ini. Keuntungannya adalah, mereka bisa mendapat produk dengan harga murah sehingga lebih mudah dijual lagi pada konsumen.
Sistem berikutnya adalah membuat katalog yang dipublikasikan melalui iklan di media internet dan media konvensional. Melalui sistem ini, pelaku usaha Jepang akan membeli produk yang pembayarannya dilakukan dengan kartu kredit atau sistem pembayaran online.
Selain itu, dapat pula menggunakan sistem kerja sama dengan perusahaan manufaktur Jepang yang membuat biaya investasi jadi lebih irit. Hanya saja sebelum memilih sistem ini pebisnis harus bisa memilih mitra kerja yang pas dengan sistem pembagian profit yang sifatnya saling menguntungkan.
Menggunakan jasa agen impor dan pedagang grosir di Jepang merupakan sebuah sistem yang juga sangat menarik dan pantas dipilih. Atau dapat pula membentuk LO (Liaison Office) agar ada perusahaan luar negeri yang bersedia membantu memasarkan atau mengekspor produk ke Jepang dengan ongkos yang murah.
Sistem terakhir yang dapat dijalankan adalah mempunyai perusahaan maupun agen penjualan sendiri. Meski butuh biaya investasi yang lebih besar, namun sistem ini akan membuat pelaku usaha lebih mudah melakukan pengontrolan terhadap semua jenis kegiatan usaha.
Fasilitas Jasa dan Konsultan
Agar usaha memasarkan dan mengekspor produk ke Jepang bisa berjalan lebih lancar, maka dibutuhkan dukungan jasa dari lembaga lain. Mereka akan mengasih bantuan teknis dan info dalam rangka mendirikan kantor, membuat sistem organisasi dan hal-hal lain terkait dengan kegiatan ekspor di negara tersebut.
Bagi pelaku usaha di tanah air, lembaga yang dimaksud adalah perwakilan negara Indonesia di Jepang yaitu KBRI dan beberapa organisasi non profit yang dapat membantu menjalankan riset dan mengumpulkan data tentang situasi pasar di Jepang. Organisasi non profit ini antara lain yaitu JETRO atau Japan External Trade Organization, Asosiasi Pemeran Dagang, Kamar Dagang dan Industri Jepang, Asosiasi Perdagangan Luar Negeri dan sebagainya.
Selain menggunakan jasa organisasi-organisasi non profit tersebut, dibutuhkan pula konsultan yang berfungsi sebagai sumber info dan saran guna mengetahui dengan lebih lengkap tentang pasar Jepang. Perusahaan konsultan yang dijadikan mitra kerja harus mempunyai pengalaman tentang kondisi pasar di Jepang
Selain itu, yang tidak kalah penting adalah ketersediaan personel yang mampu menggunakan bahasa lokal Jepang serta memiliki area operasional yang lebih luas. Satu hal lagi, perusahaan konsultan tersebut ahli di bidang penelitian pasar, analisa persaingan, pencarian mitra bisnis, perencanaan produk, penamaan merk dagang dan pemasaran atau promosi.
Promosi dan Metode Pemasaran
Dalam kegiatan dan promosi pemasaran produk di Jepang, ada beberapa langkah utama yang harus selalu dijalankan oleh pelaku usaha Indonesia. Beberapa di antaranya, yaitu:
- Pengenalan Produk
Segmentasikan secara tepat, kepada siapa produk ekspor tersebut dijual. Misalnya toko kelas atas, supermarket, departemen store, pedagang grosir atau pedagang eceran. Selain itu jangan lupa membuat gambaran produk selengkap mungkin, tidak hanya menyebut nama produk dan merk saja.
Ciri dan keistimewaannya juga harus dijelaskan dengan lengkap termasuk perbandingan mutu dengan produk sejenis yang lain. Contohnya harga yang lebih murah, kualitas yang sempurna atau desain yang unik, ramah lingkungan, dan sebagainya.
- Brosur atau Katalog
Jika menggunakan brosur atau katalog sebagai alat promosi dan pemasaran, cantumkan foto yang sama persis dengan produknya. Akan menjadi lebih bagus lagi apabila memakai bahasa Jepang dan hindari penggunaan kata-kata atau istilah yang tidak mudah dipahami masyarakat setempat.
- Profil Perusahaan
Menyiapkan profil perusahaan merupakan hal yang sangat penting bagi setiap pelaku usaha yang ingin menembus pasar ekspor Jepang. Terutama bagi para pebisnis yang lebih memilih sistem kerja sama dengan perusahaan lain di negara tersebut dalam urusan pemasaran.
- Contoh Hasil Produk
Siapkan pula contoh produk dan sampel sesuai permintaan. Sebagian besar pebisnis di Jepang selalu melakukan penelitian terhadap sampel produk sebelum membuat keputusan memesan atau bekerja sama dengan mitra kerja dari negara lain. Selain itu fokus saja kepada satu jenis produk saja, jangan menawarkan berbagai macam produk pada waktu yang sama.
- Representative Office atau Perwakilan Perusahaan
Bagi pebisnis dan pelaku ekspor skala besar, sangat disarankan membuka kantor perwakilan perusahaan atau representative office di negara Jepang. Tujuan utamanya adalah agar pelaku usaha dapat menjalin kemitraan secara lebih erat dengan rekan bisnisnya. Selain itu, juga akan membuat komunikasi jadi makin lancar dan apabila muncul masalah dapat segera diatasi.
- Media Promosi Paling Efektif
Orang Jepang akan merasa sangat senang jika mendapatkan hadiah berupa tiket gratis untuk menyaksikan pertunjukan film, teater dan hiburan yang lain. Pola pikir atau budaya semacam ini sangat bagus dijadikan sebagai media promosi.
Di negara tersebut, terdapat dua musim yang merupakan waktu paling tepat untuk mengasih hadian tiket. Pertama adalah akhir bulan Juni hingga awal Juli yang disebut ‘Ochuugen’. Lalu yang kedua jatuh setiap bulan Desember dan dinamakan ‘Oseibo’. Berikanlah hadiah tersebut seusai segmen pasar yang dituju disertai contoh, brosur dan katalog gambar produk.
Tidak hanya secara langsung, pemberian hadiah juga bisa dilakukan melalui sistem titipan di toko-toko atau departemen store. Melalui staf penjualan di toko tersebut, dapat dijelaskan dan diterangkan tentang produk-produk yang ditawarkan pada mereka.
Bentuk promosi lain yang tidak kalah efektif untuk dijadikan sarana menembus pasar ekspor Jepang adalah rajin mengikuti kegiatan pameran seperti exhibition, trade fair, dan sebagainya. Selain bisa menjual secara eceran, kegiatan ini juga berfungsi sebagai alat menemukan mitra bisnis baru.