Digitalbisnis.id – Kamu yang ingin memulai bisnis ekspor impor tetu harus memahami apa itu jalur distribusi ekspor. Nah, setelah sebelumnya penulis memberikan informasi tentang panduan dasar dalam berbisnis ekspor, sistem pembayaran yang bisa dipilih, hingga mekanisme pengiriman barang, kali ini penulis akan berbagi informasi tentang jalur distribusi ekspor. Simak informasinya berikut.
Apa Itu Distribusi Ekspor?
Dalam hal perjanjian, ada perbedaan antara perjanjian kontrak dengan agen dan distributor. Kedudukan distributor lebih independen dengan penjual mempunyai hak atas produk tersebut untuk dijual kembali kepada konsumen. Penghasilan distributor ini diperoleh dari selisih harga beli sebuah produk dan harga jual. Dari kedudukan tersebut, risiko rugi maupun untuk akan ditanggung sendiri. Demikian juga hukum distributor dengan produsen, klaim pembeli atas sebuah produk dialamatkan kepada distributor.
Dalam CISG diatur distributor ekspor lengkap dengan asas-asas atau prinsip-prinsip Hukum Perdata Internasional lantaran bisnis ekspor ini ada dalam wilayah perjanjian internasional. Jadi, antara produsen dan distributor memiliki kewarganegaraan yang beda.
Distributor ekspor bisa diartikan sebagai strategi pemasaran produk domestik (dalam negeri) ke luar negeri melalui distributor sebagai perantara. Ada beberapa mavcam distributor ekspor, di antaranya:
Ekspor Tidak Langsung.
Dalam distributor ekspor jenis ini barang yang dijual melalui eksportir (perantara) negara asal lalu dijual oleh perantara tersebut. Dengan menggunakan teknik ini, eksportir mempunyai kesempatan melalui perusahaan pengekspor (export trading companies) dan perusahaan manajemen ekspor (export management companies).
Keebihan ekspor tidak langsung ini adalah tidak perlu menangani ekspor secara langsung dan sumber daya produksi bisa lebih terkonsentrasi. Sementara kelemahannya adalah kurangnya kontrol terhadap distribusi serta kurangnya pengetahuan operasi di negara lain.
Ada dua cara yang bisa dilakukan dengan teknik ekspor tidak langsung ini, antara lain:
- Merchant ekspor. Dalam cara ini, perusahaan dagang yang akan membeli produk dari perusahaan firma lokal dan mendapatkan keuntungan dari kegiatan ekspor tersebut.
- Agen ekspor. Dalam cara ini, perusahaan dagang yang akan membeli barang dari perusahaan firma lokal, tapi agen tidak menjadi pemilik produk yang akan dibeli.
Keuntungan dari ekspor tidak langsung ini antara lain:
- Barang lebih cepat dijual dan dibayar dengan menggunakan cara merchant ekspor.
- Bisa menangani beberapa produk yang beragam sehingga bisa mencapai skala ekonomi yang lebih tinggi.
- Risiko yang ditanggung lebih rendah.
- Tidak perlunya ada kekhawatiran perusahaan terhadap masalah administrasi barang.
Sementara kerugian kegiatan ekspor tidak langsung ini antara lain:
- Laba lebih sedikit.
- Perusahaan tidak mengetahui dengan pasti dan jelas siapa yang membeli produk tersebut.
- Perusahaan tidak memiliki kontrol dan bahkan kehilangan kendali terhadap bagaimana produk tersebut dipromosikan, dihargai, dna dijual.
- Ekspor langsung. Ekspor langsung merupakan cara menjual produk ekspor dengan menggunakan perantara yyang ada di negara tujuan ekspor. Dalam cara ini, penjualan dilakukan melalui distributor juga perwakilan perusahaan di bagian penjualan.
Keuntungan dari cara ini adalah produksi akan terpusat di negara asal serta kontrol terhadap produksi lebih baik dibanding dengan ekspor tidak langsung. Sedangkan kelemahannya adalah biaya transportasi menjadi lebih tinggi dalam memproduksi produk dalam jumlah yang besar. Selain itu, dengan cara ini akan terjadi juga hambatan perdagangan dan proteksionisme.
Berapa cara ekspor langsung ini antara lain:
- Menjual produknya melalui perusahaannya sendiri ke luar negeri. Ini biasanya dilakukan oleh perusahaan yang memiliki skala besar.
- Menjual produk kepada agen importer yang ada di luar negeri (negara tujuan ekspor).
- Penjualan juga bisa dilakukan dengan menggunakan perantara asing yang ada di negara pembeli
Mekanisme Distribusi Ekspor
Berikut ini tahapan-tahapan yang harus ditempuh dalam melakukan distributor ekspor.
- Mengidentifikasi pasar yang potensial.
- Menyesuaikan kebutuhan pasar dengan kemampuan produksi dan melakukan analisis SWOT.
- Melakukan pertemuan untuk bekerjasama dengan eksportir, distributor, dan sebagainya.
- Melakukan alokasi sumber daya.
Keempat hal di atas merupakan tahaoan persiapan saja. Tahapan ini harus dilakukan dengan benar-benar matang selebum strategi pemasaran dilakukan. Ada beberapa kesalahan yang kerap kali dilakukan oleh perusahaan, terutama yang baru memulai ekspor, yakni tidak menyelidiki secara lengkap sebelum ekspor dilakukan dan tidak berkonsultasi dulu dengan orang yang lebih paham atau lebih ahli.
Kegagalan-kegagalan yang biasanya dialami pelaku usaha ekspor dalam melakukan distributor ekspor, antara lain:
- Kurang atau tidak melakukan penelitian terhadap pasar tujuan ekspor sebelum mengekpsor suatu produk.
- Perusahaan atau pelaku bisnis mengambil kebijakan-kebijakan yang tidak tepat saat mengatasi masalah promosi produk.
- Pelaku usaha ekspor tidak mampu dalam memilih importer, dealer, serta agen.
- Tidak adanya strategi pemsaaran yang dilakukan. Banyak perusahaan yang merugi karena perusahaan tergesa-gesa dalam menerima pesanan barang.
- Pelaku usaha tidak memahami dengan baik pasar dan partner bisnis. Seorang eksportir harus melakukan promo penjualan, memberikan jaminan atau garansi, memberikan insentif, memberikan pelatihan dan pendidikan, memikirkan dukungan lain yang tepat untuk partner maupun pasar target.
- Tidak ada respon pasar yang pas karea adanya salah pemahaman, menganggap bahwa semua pasar sama.
- Pengembangan yang dilakukan terhadapmproduk tidak sesuai dengan karakteristik pasar.
- Adanya masalah dalam berbahasa. Meskipun importis memahami bahasa eksportir, namun belum tentu dengan orang-orang lain yang terlibat di dalamnya.
- Tidak mempekerjakan staf ahli yang kompeten.
- Jika terjadi masalah dengan pelayanan tempat dan pemeliharaan kualitas produk, hal ini sangat tergantung dengan tempat tersebut.
- Banyak perusahaan yang gagal karena kurang melakukan penelitian sebelumnya, seperti kegagalan pembelrian lisensi, perusahaan joint venture, perjanjian alih teknologi, dan sebagainya.
Lantas, hal apa saja yang harus diperhtukan dalam melakukan distribusi ekspor agar berhasil? Berikut ini beberapa hal yang harus Kamu perhatikan jika akan melakukan distributor ekspor.
- Tentukan strategi pemsasaran yang sesuai dengan produk yang akan ditawarkan/dijual.
- Lakukan proses pembukaan jaringan pemasaran terutama di negara tujuan ekspor.
- Perhatikan faktor-faktor yang akan menentukan peningakatn keberhasilan ekspor.
- Carilah informasi tentang produk tang disukai pasar di negera tujuan.
- Perhatikan kaitan harga dengan finishing produk.
- Lakukan pengembangan terhadap produk yang diekspor.
Dalam memilih jalur distribusi ini, semakin sedikit pihak-pihak yang menjadi perantara maka akan semakin kecil biaya yang dikeluarkan. Mengapa demikian? Karena setiap barang perpindah tangan, ada pajak yang harus dibayar. Jadi, pilihlah jalur distribusi yang minim risiko dan minim perantara. Namun demikian, sesuaikan juga dengan produk yang Kamu tawarkan dan kebutuhan perusahaan Anda.
Nah, itulah informasi tentang tips jalur distribusi ekspor yang bisa Kamu lakukan. Semoga informasi ini bermanfaat bagi Kamu terutama dalam memilih jalur distribusi yang tepat. Semoga sukses menjadi eksportir Indonesia.