Digitalbisnis.id – Lembaga Layanan Pendidikan Tinggi (LLDIKTI), yang menjadi ujung tombak Kementerian Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi, sedang mengembangkan sistem informasi dan layanan terpadu yang disebut SIL@T.
“SIL@T telah berhasil diuji di 50 universitas di wilayah Jakarta, dan semua perwakilan dari universitas menyambut penerapan sistem ini,” kata Sekretaris Wilayah III LLDIKTI M. Samsuri dalam pernyataannya pada Rabu lalu.
SIL@T adalah sistem layanan baru dan terintegrasi yang merupakan peningkatan dari layanan sebelumnya yang dimiliki oleh LLDIKTI Wilayah III, Samsuri, yang juga pemimpin proyek SIL@T, menyatakan.
“Sistem baru adalah sistem layanan e-office internal dan eksternal di mana pelacakan data dan pencarian dilakukan dari masing-masing universitas,” jelasnya.
Samsuri mencontohkan sistem baru seperti Sistem Peringatan Dini (EWS) dan sistem informasi data kelembagaan (SIDIK). Layanan ini mengakomodasi lembaga tersier untuk melihat data tentang kualitas pelaksanaan pendidikan tinggi dan akuntabilitas untuk dokumentasi.
“Oleh karena itu, dengan SIL@T, semua data terintegrasi, dan setiap lembaga pendidikan tinggi hanya diharuskan memiliki akses tunggal untuk mengakses berbagai jenis layanan,” katanya.
SIL@T adalah inovasi serta solusi dan bentuk transformasi berbasis digital untuk menanggapi beragam tantangan yang dihadapi oleh universitas, salah satunya adalah jarak yang harus ditempuh para pemangku kepentingan untuk mendapatkan layanan.
Sistem ini diharapkan selesai dalam waktu satu tahun sejak dimulai pada Mei 2019.
“Ini adalah proyek kolaborasi. Kami bersinergi dengan pihak internal dan eksternal,” tegas Samsuri.
Proyek ini diharapkan untuk mengoptimalkan layanan pendidikan tinggi dan merampingkan semua proses untuk membuatnya lebih efisien daripada sebelumnya.
“Kami optimis bahwa inovasi ini akan menjadi manifestasi dari transformasi baru dalam layanan pendidikan tinggi di wilayah Jakarta dan diharapkan menjadi sumber inspirasi bagi daerah lain di Indonesia untuk mewujudkan pemerintahan kelas dunia,” kata Samsuri.